Advertisement
Selama ini kamu mengenal ada dua
macam bentuk penanggalan yaitu penanggalan hijriyah dan masehi. Kalender
hijriyah adalah kalender yang mengacu pada perputaran bulan. Sedangkan kalender
Masehi mengacu pada perputaran matahari.
Tapi Kanca Muda tahu nggak,
ternyata penanggalan tahun masehi yang dipakai saat ini berasal dari
perhitungan astrologi Mesopotamia yang dikembangkan astronom-astronum para
penyembah dewa bangsa Romawi. Nama-nama bulan yang berlaku saat ini pun berasal
dari nama dewa dan tokoh-tokoh pencetus penanggalan kalender masehi, lo.
Yap, awalnya penghitungan hari
orang Romawi cuman terbagi dalam 10 bulan, tanpa Januari dan Februari. Sama
seperti pemberian nama hari, pemberian nama bulan pada tarikh yang kemudian
menjadi penghitungan hari masehi ada kaitannya dengan dewa bangsa Romawi. Sebut
aja bulan Martius (Maret) mengambil nama Dewa Mars, bulan Maius (Mei) mengambil
nama Dewa Maia dan bulan Junius (Juni) mengambil nama Dewa Juno.
Adapun nama-nama Quintrilis,
Sextrilis, September, October, November, dan December diambil berdasarkan angka
urutan susunan bulan. Quintrilis berarti bulan kelima, Sextilis bulan keenam,
September bulan ketujuh, October bulan kedelapan, dan December bulan kesepuluh.
Aprilis diambil dari kata
''aperiri'', sebutan untuk cuaca nyaman dalam musim semi. Nah, jika dilihat
dari nama-nama tersebut bisa diambil simpulan bahwa di zaman dahulu permulaan
penanggalan masehi jatuh pada Maret.
Bersih Kampung
Lalu kenapa dari 10 bulan itu
bertambah jadi 12 bulan? Nah, Januarius muncul dari nama Dewa Janus. Dewa yang
berwajah dua, menghadap ke muka dan ke belakang itu dianggap bisa memandang
masa lalu dan masa depan. Itu sebabnya nama dewa itu ditetapkan sebagai bulan
pertama dan diberi nama Januarius
Sedangkan Februarius diambil dari
upacara Februa, semacam upacara bersih kampung atau ruwatan untuk menyambut
kedatangan musim semi. Maka itu Februarius dijadikan bulan kedua sebagai bentuk
persiapan sebelum musim semi datang pada bulan Maret.
Jadi, secara keseluruhan susunan
nama bulan saat itu menjadi: Januarius, Februarius, Martius, Aprilis, Maius,
Junius, Quintrilis, Sextilis, September, October, November, dan December. Tapi
nggak lama sebelum Caesar terbunuh pada 44 SM, dia mengubah nama bulan
Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli. Sedangkan nama bulan Sextilis
diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, Kaisar Augustus, menjadi bulan
Agustus.
Yap,
Julius Caesar bisa dibilang merupakan tokoh kunci munculnya penanggalan masehi.
Raja Romawi itulah yang melakukan beberapa perubahan perhitungan hari dan
mengeluarkan maklumat penting yang berpengaruh luas hingga kini yakni
penggunaan sistem matahari dalam sistem penanggalan. (Ike P/suara merdeka)
Advertisement
Tag :
TAHUKAH KAMU