Tahukah Anda Gunung Es Yang Menenggelamkan Titanic

Advertisement
Gunung es yang ditabrak Titanic
Titanic memang bukan kapal paling besar dan paling mewah yang pernah dibuat umat manusia. Namun kapal ini tetaplah menjadi kapal legendaris yang akan terus dikenang sepanjang masa.

Gunung es yang ditabrak Titanic
Titanic saat meninggalkan pelabuhan Belfast ke Southampton

Semua berawal di North Atlantic, Minggu 14 April 1912 pukul 23.40 R.M.S Titanic menabrak gunung es. Akhirnya 2 jam 40 menit kemudian pada Senin, 15 April 1912, 2.20 AM kapal pesiar mewah milik perusahaan The White Star Line, Royal Mail Steamer (R.M.S) Titanic yang diklaim oleh pembuatnya mustahil tenggelam lenyap ditelan gelapnya malam dan dinginnya laut perairan Samudera Atlantik Utara. Lebih dari 1.500 jiwa tewas dalam tragedi ini.

Gunung es yang ditabrak Titanic

Gambar tersebut diambil oleh Chief kapal Jerman SS Prinz Adalbert, yang pada tanggal 15 April 1912 berlayar melalui Atlantik Utara dekat dengan tempat RMS Titanic telah tenggelam malam sebelumnya. Pada saat itu, Chief belum mengetahui berita mengenai kapal Titanic itu. Ia melihat seberkas cat merah di sepanjang dasar gunung es, yang berarti mungkin ada sebuah kapal telah bertabrakan dengan gunung es tersebut dalam dua belas jam terakhir.
Gunung es yang ditabrak Titanic
Gunung es yang ditabrak Titanic
Gambar gunung es yang kedua diambil oleh Kapten De Carteret dari Kapal Minia, salah satu dari beberapa kapal kabel (kapal yang biasanya digunakan untuk meletakkan kabel laut dalam, seperti untuk telekomunikasi) – yang dikirim ke lokasi kapal karam untuk memulihkan mayat dan puing-puing. Kapten mengklaim ini adalah gunung es yang hanya ada di tempat tersebut, dan adanya cat merah merupakan tanda yang jelas bahwa sebuah kapal baru saja menubruknya.

Gunung es yang ditabrak Titanic
Dua mesin Titanic setinggi 4 lantai pada bagian buritan yang hancur. Mesin yang dahsyat.

Dan di dasar Samudera Atlantik Utara, sang legenda bersemayam sebagai onggokan baja tua.

(dari berbagai sumber)

Advertisement
Comments
0 Comments
Back To Top