Advertisement
Profesi model profesional yang yang sering menampilkan bagian tubuh dianggap tidak boleh dilakukan oleh muslimah. Tapi keempat perempuan cantik ini terus maju menjadi model dan berhasil mencatat prestasi meski mendapat kecaman. Siapa saja mereka? Berikut ulasannya.
Hanna Ben Abdesslem
Dia model muslim lahir di Kota Nabeul, Tunisia. Sejak remaja, Hanna bermimpi melenggak-lenggok di atas panggung peragaan busana. Dua tahun lalu dia berusaha mewujudkan impian itu dengan mengikuti program televisi Project Runway, menayangkan dunia fashion, termasuk pelajaran menjadi model.
Di acara itu Hanna berada di peringkat kedua orang berbakat terjun ke bidang model. Dia dikontrak untuk menekuni profesi ini. Wajah eksotik dimiliki membuat Hanna laris menjadi model papan atas dan dipercaya desainer dunia untuk membawakan busana mereka ke atas panggung.
Hanna mengatakan masih banyak perempuan Tunisia enggan jadi model sebab bertentangan dengan ajaran Islam. Dia hendak memberikan fakta dunia model tidak seburuk dikira. "Kita masih bisa melaksanakan salat dan puasa," katanya seperti dilansir surat kabar the Daily Mail (18/1)
Hammasa Kohistani
Perempuan cantik ini lahir di Kota Tashkent, Uzbekistan pada 1987. Dia beragama Islam dan mahir enam bahasa termasuk berbicara Inggris dan Rusia. Keluarganya pindah ke Inggris dan di tempat baru ini Hammasa menemukan mimpi remaja pada umumnya, menjadi model.
Hammasa remaja mendaftarkan diri pada kontes kecantikan Puteri Inggris pada 2005. Dia keluar menjadi juara pertama. Keikutsertaannya di ajang ini menimbulkan kontroversi. Institut Islam Liverpool memaksanya untuk tidak melanjutkan kontes sebab dinilai tidak pantas gadis muslim berada di pemilihan itu.
Gadis 25 tahun ini juga mengkritik mantan perdana menteri Inggris Tony Blair saat mengatakan muslim ekstremis hanya cocok berada di pinggir jalan, seperti dilansir stasiun televisi ABC News (7/7/2005). Dia mengatakan ucapan Blair memicu rasa permusuhan dan membuat pembenci Islam makin banyak. "Islam agama penuh cinta dan toleransi. Anda harus mengingat itu, Pak Blair," katanya.
Rima Fakih
Gadis kelahiran Kota Srifa, Libanon, 22 September 1985 ini dibesarkan di lingkungan Islam Syiah. Mereka pindah ke Negara Bagian Manhattan, Amerika Serikat. Orang tua Rima membuka bisnis restoran di kota New York. Seperti muslim lainnya, dia kerap mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari orang sekitar namun itu tak membuatnya kecil hati. Rima bertekad merubah nasib dia dan keluarganya agar bisa diterima di masyarakat.
Pada 2010 Rima mewujudkan mimpi para gadis Amerika, mendapat predikat Puteri Michigan sekaligus berhak mengikuti ajang Ratu Sejagat di tahun sama. Saat itu warga Amerika berbalik memuji dan mendukung keberadaan Rima di kejuaraan itu. Namun dunia Islam mengutuk keikutsertaan gadis itu pada pemilihan Miss Universe. Apalagi Rima tidak segan-segan berpose setengah bugil dan melakukan persyaratan diajukan untuk menjadi calon Ratu Sejagat, termasuk memakai bikini.
Shanna Bukhari
Perempuan 25 tahun ini menjadi kontestan Ratu Sejagat pada 2011 mewakili Inggris Raya. Shanna lahir dari keluarga Islam moderat menetap cukup lama di Kota Manchester. Saat mengatakan pada keluarga dia ingin ikut ajang ini, orang tua serta saudara mendukung sepenuhnya.
Shanna juga membuat laman di Facebook agar makin banyak orang mendukungnya. Tapi banyak penganut Islam fanatik mencela dia habis-habisan. "Tiga di antaranya lelaki mengatakan aku harus terbakar di kerak neraka sebab mengikuti kontes semacam itu dosa," katanya. Shanna berkeyakinan, ajang Ratu Sejagat bukan hanya memamerkan tubuh indah tapi juga menilai kecantikan hati, sikap, dan pemikiran.
Advertisement
Tag :
SELEBRITIES,
TAHUKAH KAMU